CERITA BATU BAGGA DAN BATU BALAI: SEBUAH KAJIAN STRUKTURAL SASTRA BANDINGAN (A Comparative Study: The Folktale of Batu Bagga and Batu Balai)

Sarman Sarman

Abstract


Beberapa contoh cerita rakyat yang terkenal di Indonesia adalah legenda tentang anak yang durhaka kepada orang tuanya, seperti Malin Kundang dari Minangkabau, Gempu Awang dari Bangka, serta Impalak dari Sulawesi Tengah. Cerita Batu Bagga dan Batu Balai menjadi menarik untuk dikaji dengan menggunakan pendekatan sastra bandingan. Kajian ini bertujuan untuk membandingkan struktur antarcerita melalui metode deskriptif kualitatif dengan teknik perbandingan sastra dan analisis isi. Teknik kajian ini digunakan untuk memahami pesan-pesan simbolik dari wacana atau teks. Analisis isi merupakan teknik penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik simpulan dari sebuah buku atau dokumen. Berdasarkan hasil analisis perbandingan terhadap kedua struktur cerita rakyat Batu Bagga dan Batu Balai, tampak adanya persamaan dan perbedaan. Persamaan itu dapat dilihat dari tema, alur, tokoh dan penokohan, dan latar yang ada pada kedua cerita rakyat sedangkan perbedaannya dapat dilihat dari tokoh dan penokohan, alur, latar dan amanat.

 

Some well-known examples of folklore in Indonesia are legends about children who are disobedient to their parents, such as Malin Kundang from Minangkabau, Gempu Awang from Bangka, and Impalak from Central Sulawesi. Therefore, the story of Batu Bagga and Batu Balai is interesting to study using a comparative literary approach. This study aims to compare the structure of Batu Bagga and Batu Balai through a qualitative descriptive method with literary comparison techniques and content analysis. This study technique is used to understand symbolic messages from discourse or text. Content analysis is a research technique that utilizes a set of procedures to draw conclusions from a book or document. Based on the results of a comparative analysis of the two folklore structures, Batu Bagga and Batu Balai, there were similarities and differences. The equation can be seen from the theme, plot, character and characterization, and the background that exists in both folklore while the difference can be seen from the character and characterization, plot, setting and message.


Keywords


cerita rakyat; struktur; sastra bandingan; deskriptif kualitatif

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.37671/sb.v7i1.141

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Sirok Bastra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 
 
______________________________________________________________________________________________________________________________________________
 
Publisher and Copyright @Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung
Kompleks Perkantoran dan Permukiman Terpadu Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 
Jalan Pulau Bangka, Airitam, Pangkalpinang 
Telepon: 0717-438455; Faksimile: (0717) 9103317 
Pos-el: sirokbastra@kemdikbud.go.id