DAYAK ABAD KE-19 DALAM NOVEL DESERSI
Abstract
Karya sastra mengandung nilai budaya masyarakat yang menjadi latar karya tersebut. Tulisan ini membahas novel Desersi karya Opsir Belanda, Perelaer, yang berlatar daerah Kalimantan dan masyarakat Dayak, serta diterbitkan pertama kali tahun 1861. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana budaya masyarakat Dayak pada abad ke-19. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap aspek-aspek budaya masyarakat Dayak pada abad ke-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah content analysis, analisis deskriptif, dan teori Antropologi Sastra sesuai dengan tujuan penelitian ini. Diperoleh hasil bahwa banyak aspek-aspek budaya masyarakat Dayak diungkap dalam Desersi yang berupa sensible systems dan intelligible systems, antara lain sistem kepercayaan, berbagai upacara, cara berpakaian, cara berjual beli, dan interaksi penggunaan flora dan fauna.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bos, Wilfried & Christian Tarnai. 1999. “Content Analysis in Empirical SocialResearch,” dalam International Journal of Educational Research, 31, hlm. 659—671.
Jabrohim. 2014. Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hoogervorst, Tom G. 2011. “Some Introductory Notes on the Depelopment and Charactersitics of Sabah Malay,” dalam Wacana: Jurnal Ilmu Pengetahuan Budaya, 13(1), hlm. 50—77.
Irwin, Graham. 1955. Nineteenth Century Borneo: A Study in Diplomatic Rivalry. VKI 25.
Kothari, C.R.2004. Research Methodology: Methods and Techniques. New Delhi: New Age International.
Lumenta, Dave.2011. “Moving In a Hierarchized Landscape Changing Border Regimes In Central Kalimantan,” dalamWacana:JurnalIlmu Pengetahuan Budaya, 13(1),hlm. 121—145.
Perelaer, M.T.H. 2006. Desersi: Menembus Rimba Raya Kalimantan. Diterjemahkan oleh Helius Syamsuddin. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Poyatos, Fernando. 1988. Literary Anthropology: A New Interdisciplinary Approach to People, Signs, and Literature. Amsterdam/Philadelphia: John Benjamins Publishing Company.
Sjamsuddin, Helius. 2001. Pegustian dan Temenggung:Akar Sosial Politik, Etnis, dan Dinasti Perlawanan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah 1859—1906. Jakarta: Balai Pustaka.
Tulius, Juniator. 2012.”Stranded People: Mythical Narratives About The First Inhibitans of Mentawai Islands,” dalamWacana:JurnalIlmu Pengetahuan Budaya, 14 (2), hlm. 215—240.
Lumenta, Dave. 2011. “Moving In a Hierarchized Landscape Changing Border Regimes In Central Kalimantan,” dalam Wacana:JurnalIlmu Pengetahuan Budaya, 13 (1), hlm. 121—145.
DOI: https://doi.org/10.37671/sb.v4i1.78
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Sirok Bastra

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jalan Pulau Bangka, Airitam, Pangkalpinang
Telepon: 0717-438455; Faksimile: (0717) 9103317
Pos-el: sirokbastra@kemdikbud.go.id