WUJUD DAN INTERSEKSI TINDAK TUTUR MELARANG BAHASA BANJAR
Abstract
Penelitian ini mengkaji wujud tindak tutur melarang dalam bahasa Banjar. Tujuan penelitian ini menggambarkan wujud dan jenis interseksi tindak tutur larangan bahasa Banjar. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif. Teknik penelitian yang digunakan adalah rekam dan catat. Data bersumber dari tuturan masyarakat Desa Sungai Kacang, Martapura. Waktu pengumpulan data Januari sampai dengan April 2015. Berdasarkan pembahasan, diketahui bahwa wujud tindak tutur direktif melarang dalam bahasa Banjar dapat berbentuk kalimat perintah atau interogatif. Dalam tindak tutur melarang, terdapat empat interseksi jenis tindak tutur yang meliputi tindak tutur langsung literal, tindak tutur langsung tidak literal, tindak tutur tidak langsung literal, dan tutur tidak langsung tidak literal.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Musdalifah (Ed). 2010. Kesantunan Meminta dalam Bahasa Banjar.Undas. Banjarbaru: Balai Bahasa Banjarmasin.
Rahardi, R. Kunjana. 2005/2009. Pragmatik. Jakarta: Erlangga.
Rustono. 1999. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: CV IKIP Semarang Press.
Sudaryanto. 2003. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta
Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogjakarta: Penerbit Andi.
Yule, George. 1996. Pragmatics. Terjemahan Jumadi. 2006. Pragmatik. Banjarmasin: Unlam.
Zaini, Ahmad (Ed). 2008. Kesantunan Direktif Bahasa Banjar. Banjarbaru: Balai Bahasa Banjarmasin.
DOI: https://doi.org/10.37671/sb.v3i2.68
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Sirok Bastra

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jalan Pulau Bangka, Airitam, Pangkalpinang
Telepon: 0717-438455; Faksimile: (0717) 9103317
Pos-el: sirokbastra@kemdikbud.go.id