KONVERGENSI BAHASA MELAYU BANGKA: KAJIAN DIALEKTOLOGI TUTURAN MAHASISWA BANGKA DI BANDUNG

Kurniati Kurniati, Budi Utama

Abstract


Bahasa Melayu Bangka memiliki beragam dialek, baik digunakan di daerah sendiri atau di daerah lain. Dalam penggunaannya, kerap terjadi konvergensi yang dihubungkan dengan situasi yang bertujuan menciptakan keharmonisan dalam kehidupan sosial masyarakat. Konvergensi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah upaya penutur untuk menyesuaikan tuturannya dengan mitra wicaranya sehingga komunikasi dapat terjalin. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menganalisis data yang diperoleh dari lapangan. Data diperoleh dari sumber data sekunder dan primer. Penelitian ini mengamati penggunaan bahasa yang digunakan penutur bahasa Bangka yang merupakan mahasiswa Bangka yang berada wilayah atau tempat kos di Bandung. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dalam komunikasi keseharian antarpengguna bahasa Bangka, terdapat konvergensi dalam penuturan mereka. Konvergensi dianggap sebagai sesuatu yang memengaruhi suatu komunitas bahasa dan melibatkan perubahan bahasa. Dalam menggunakan bahasa, seperti penutur yang berasal dari daerah Sungailiat, tuturannya memperlihatkan konvergensi dan melibatkan morfem-morfem isi. Mereka mempertahankan dialek Sungailiat walau menggunakan bahasa Indonesia.


Keywords


konvergensi; dialek Melayu Bangka; dwibahasawan

Full Text:

PDF

References


Ahmad, Mulsani, dkk. 1984. Morfologi dan Sintaksis Bahasa Melayu Bangka. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Alwasilah, A. Chaedar. 1990. Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.

Arif, R.M., dkk. 1984. Latar Belakang Sosial Bahasa Melayu Bangka. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Bintang M., Ibrahim. 2002. Kepulauan Bangka Belitung Menuju Hakekat Sebuah Provinsi. Jogyakarta: Philosphy Press.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik. Bandung: Rineka Cipta.

Elvian, Akhmad. 2009. “Peranan Organisasi Sosial Suku Bangsa Melayu Bangka sebagai Kearifan Lokal dan Kekuatan Sosial dalam Penataan dan Pengembangan Masyarakat”. (Makalah Lepas) Pangkalpinang.

Elvian, Akhmad. 2010. Organisasi Sosial Suku Bangsa Melayu Bangka. Jakarta: Direktorat Tradisi, Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni, dan Film, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Elvian, Akhmad. 2014. Kampoeng di Bangka. Pangkalpinang: Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Pangkalpinang.

Hartini, dkk. 2002. Kamus Daerah Indonesia-Bangka dan Belitung. Pangkalpinang: Yayasan Annisa Nurrizki.

Kulsum, Umi. 2011. “Mengungkap Kearifan Lokal Sebagai Salah Satu Upaya Pemertahanan Bahasa,” dalam dalam www.balaibahasajabar.web.id/bli/index.php/artikel/107/linguistiksebagaiobjek, diakses April 2013.

Myers-Scotton, C. 2006. Multiple Voice: An Introduction to Bilingualism. Australia: Blackwell Publishing.

Pangaribuan, Tagor. 2008. Paradigma Bahasa. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Widayati, D. 2009. “Konvergensi dan Divergensi dalam Dialek-Dialek Melayu Asahan.” Disertasi. Medan: SPs Universitas Sumatera Utara.




DOI: https://doi.org/10.37671/sb.v3i1.51

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Sirok Bastra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 
 
______________________________________________________________________________________________________________________________________________
 
Publisher and Copyright @Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung
Kompleks Perkantoran dan Permukiman Terpadu Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 
Jalan Pulau Bangka, Airitam, Pangkalpinang 
Telepon: 0717-438455; Faksimile: (0717) 9103317 
Pos-el: sirokbastra@kemdikbud.go.id