REPRESENTASI SIFAT MANUSIA DALAM TOKOH CERITA RAMAYANA

Prima Hariyanto

Abstract


Ramayana merupakan sebuah kisah yang dikenal sepanjang masa. Bersama dengan Mahabarata, kisah Ramayana ini diambil dari salah satu kitab suci agama Hindu di India yang memiliki beberapa dimensi yang bersifat filosofis. Makalah ini membahas representasi sifat manusia dalam tokoh cerita Ramayana versi C. Rajagopalachari. Metode yang digunakan metode deskriptif kualitatif. Cerita ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan nilai moral dan etika. Karakter di dalamnya tidak hanya sekadar fiksi atau rekaan belaka, tetapi juga merepresentasikan sifat manusia yang kompleks dan beragam. Tokoh utama dalam kisah ini adalah Rama dan Sinta, sedangkan Lesmana merupakan tokoh utama tambahan. Ketiganya merupakan tokoh protagonis, sedangkan tokoh antagonisnya adalah Rahwana. Melalui sifat-sifat luhur seperti berani, murah hati, lembut tutur katanya, bijaksana, kemurnian hati, dan kualitas fisik serta kekuatan yang dimiliki, Rama menjadi gambaran sosok raja yang ideal. Sinta adalah gambaran seorang istri yang ideal karena sabar dan setia kepada suami dalam keadaan apa pun. Lesmana digambarkan sebagai kesatria yang tangguh dan pemberani sehingga tidak mudah ditaklukkan oleh lawan-lawannya. Rahwana merupakan seorang raksasa yang memiliki sifat serakah, mudah terpancing emosinya, keras kepala, dan sulit mendengarkan nasihat orang lain, tetapi di balik sifat-sifat jahatnya, ia memiliki sifat yang baik pula.

Keywords


Penokohan, Rajagopalachari, Ramayana, Representasi Sifat Manusia

Full Text:

PDF

References


Anggoro, B. (2018). “Wayang dan Seni Pertunjukan-Kajian Sejarah Perkembangan Seni Wayang di Tanah Jawa sebagai Seni Pertunjukan dan Dakwah", JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 2(2): 257–268.

Budianto, A.D.C. (2012). Pusat Pengembangan Seni Wayang Kulit di Yogyakarta, UAJY.

Creswell, J.W. (2009). Research Design (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hakim, M.N. (2009). “Ajaran Etika yang Terkandung dari Perjalanan Hidup Tokoh Rama dalam Kisah Ramayana: Telaah terhadap Buku Ramayana Karya C. Rajagopalachari”, dalam http://digilib.uin-suka.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=digilib-uinsuka--muhamadnur-1549 (14 Oktober).

Hall, S. (1997). Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. London: Sage Publications.

Hazeu, G.A.J. (1979). Kawruh Asalipun Ringgit Sastra Gegepokanipun Kaliyan Agami Ing Jaman Kina. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Penerbitan Buku dan Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah.

Irawanto, R. (2019). “Pergelaran Wayang Krucil”, Senada (Seminar Nasional Manajemen, Desain dan Aplikasi Bisnis Teknologi).

Jaeger, G. and P. Selznick (1964). “A Normative Theory of Culture”, American Sociological Review, 653–669.

Jupriono, D. (2021). “Erotica in Mahabharata and Ramayana”, International Journal of Educational Research and Social Sciences (IJERSC), 2(3): 619–628.

Keesing, R.M. (1974). “Theories of Culture”, Annual Review of Anthropology, 3(1): 73–97.

Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia.

Koster, G. (2018). “Ramayana and Mahabharata in Hikayat Misa Taman Jayeng Kusuma”, Traces of the Ramayana and Mahabharata in Javanese and Malay Literature, 99–136.

Lal, P. (2008). Ramayana. Jakarta: Pustaka Jaya.

Moleong, L.J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Murtiyoso, B., dkk. (2004). Pertumbuhan dan Perkembangan Seni Pertunjukan Wayang. Surakarta: Etnika.

Noviani, R. (2002). Jalan Tengah Memahami Iklan: Antara Realitas, Representasi, dan Simulasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Nugrahani, F. and M. Hum (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Solo: Cakra Books, 1(1): 3–4.

Nurgiyantoro, B. (1995). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurgiyantoro, B. (2011). “Wayang dan Pengembangan Karakter Bangsa”, Jurnal Pendidikan Karakter, 1(1).

Patton, M. (2002). Qualitative Research and Evaluation Methods. London: Sage Publication, Inc.

Pendit, N.S. (2009). Ramayana. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Permadi, R.T. and M. Fauzi (2011). “Perancangan Buku Warisan Budaya Wayang Kulit Indonesia”, Inosains, 6(2): 79–85.

Purwanto, W.E. (2015). “Simbol Rama dalam Epos Ramayana bagi Raja dan Masyarakat Jawa”.

Rajagopalachari, C., Murtanto (Penerj.). (2008). Ramayana. Yogyakarta: IRCiSoD.

Ramdhan, M. (2021). Metode Penelitian. Cipta Media Nusantara.

Runciman, W.G. (2009). The Theory of Cultural and Social Selection. Cambridge University Press.

Sasongko, T.A. (2016). “Gambaran Tokoh Sinta dalam Novel Sinta Obong Karya Ardian Kresna dan Cerita Ramayana Karya C. Rajagopalachari: Studi Sastra Bandingan”.

Sudjiman, P. (1998). Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Wibowo, Y.D. (2014). “Analisis Nilai-Nilai Moral Novel Ramayana Karya Sunardi D.M. dan Implementasi Pembelajarannya di SMA”, Doctoral Dissertation, PBSI-FKIP.

Widiana, S.S.F. (2019). “Aktualisasi Diri Tokoh Utama pada Novel Hanoman dalam Wiracarita Ramayana Karya Zulham Farobi”, Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang.




DOI: https://doi.org/10.37671/sb.v11i1.470

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Sirok Bastra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 
 
______________________________________________________________________________________________________________________________________________
 
Publisher and Copyright @Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung
Kompleks Perkantoran dan Permukiman Terpadu Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 
Jalan Pulau Bangka, Airitam, Pangkalpinang 
Telepon: 0717-438455; Faksimile: (0717) 9103317 
Pos-el: sirokbastra@kemdikbud.go.id