APOKALIPTISME SASTRA LISAN LERENG ARJUNA
Abstract
Sastra apokaliptik adalah jenis sastra naratif yang (i) mengisahkan wahyu yang dimediasi oleh makhluk dari dunia yang diterimakan kepada manusia; (ii) mengungkapkan suatu realitas transenden yang temporal; (iii) menyangkut bayangan eskatologis keselamatan. Ciri-ciri yang terdapat dalam sastra lisan Lereng Arjuna dalam wujud (i) pemahlawanan tokoh mitologis (Semar dan Dewi Sri) dan sosok cikal bakal, trindih ukir, atau babat alas desa setempat; (ii) implikasi gagasan apokaliptik di balik latar penamaan desa, latar penamaan situs-situs purbakala dan situs keramat alami; (iii) penamaan para-baureksa dalam mantra, yang diangkat atau terinspirasi dari penggalan, kutipan, atau sebagian kisah pewayangan, suluk, dan kitab suci; serta (iv) pengungkapan apokaliptik sebagai pemulihan stabilitas alam melalui tindakan pencegahan yang persuasif (melalui pemujaan mantra, laku ritual), bukan mengubah masa depan alam.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anwar, Khairil. 2011. Pembelajaran Sastra Lisan: Upaya Pelestarian Mutiara yang Terlupakan. Makalah disajikan dalam Seminar Internasional Pemikiran-Pemikiran Inovatif dalam Kajian Bahasa, Sastra, Seni, dan Pembelajarannya, FPBS UPI, Bandung, 30 November.
Beatty, Andrew. 2001. Variasi Agama di Jawa: Suatu Pendekatan Antropologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Butterfield, Deborah St. Goerge. 2009. “Toccata and Fugue: The Hegemony of the Eye/I andthe Wisdom of the Ear,” dalam The Trumpeter, Vol. 10, No. 3, hlm. 106—111.
Carter, John W. 2010. “An Introduction to the Interpretation of Apocalyptic Literature,” dalam The Journal of Ecocritism. Vol. 2, No. 2. (Online), (http://ojs.unbc.ca/index.php/joe/article/view/129), diakses 2 Juli 2012.
Danandjaya, James. 2002. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Dundes, Alan (ed.). 1965. The Study of Folklore. Englewood Cliff: Prentice Hall Inc.
Durkheim, Emile. 1979. “The Elementary Form of The Religious Life,” dalam Williem A. Lessa dan Evon Z. Vogt, (ed). Reader in Comparative Religion: An Antropological Approach. New York: Harper and Row Publiser.
Ehrlich, P. 1998. Betrayal of Science and Reason: How Anti-Enviromental Rhetoric Threatens Our Future. Washington D.C.: Island
Endraswara, Suwardi. 2010. Folklor Jawa: Bentuk, Macam, dan Nilainya. Jakarta: Penaku.
Finnegan, Ruth. 1992. Oral Traditions and The Verbal Arts: A Guide to Research Practices. London and New York: Routledge.
Garrard, Greg. 2004. Ecocriticism. New York: Routledge
Glothfelty, C. dan H. Froom (eds.). 1996. The Ecocriticism Reader: Landmarks in Literary Ecology. London: University of Goergia Press.
Janik. Del Ivan. 1995. “Environmental Consciousness in Modern Literature: Four Representative Examples,” dalam G. Sessions (ed.), Deep Ecology for the Twenty-First Century: Reading on the Philosophy and Practice of the New Environmentalism. London: Shambhala.
Kerridge, R. dan N. Sammells (eds.). 1998. Writing the Environment. London: Zed Books.
Mulder, Niels. 1978. Mysticism and Everyday Life in Contemporery Java: Cultural Persistence and Change. Singapore: Singapore University Press.
Ong, Walter J. 2002. Orality and Literacy: The Technologizing of the Word. New York: Routledge.
Pranoto, Tjaroko H.P. Teguh. 2007. Spiritualitas Kejawen: Ilmu Kasunyatan, Wawasan dan Pemahaman, Penghayatan dan Pengalaman. Yogyakarta: Kuntul Press.
Proop, Vladimir. 1997. Theory and History of Folklore. Minneapolis: University of Minnesota Press.
Semali, Ladislaus M. and Joe L. Kincheloe. 1999. What Is Indigenous Knowledge? Voicesfrom The Academy. New York: Falmer Press.
Spradley, James. 1997. Metode Etnografi, diterjemahkan oleh Misbah Zulfa Elizabet. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Sudikan, Setya Yuwana. 2001. Metode Penelitian Kebudayaan. Surabaya: Citra Wacana.
Suseno, Franz Magnis. 1993. Etika Jawa: Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sutarto, Ayu. 2009. Mulut Bersambut: Sastra Lisan dan Folklor Lisan sebagai Instrumen Politik pada Era Soekarno dan Soeharto. Jember: Kompyawisda Jatim.
Teorey, Matthew. 2010. “Ecological Discourse in Craig Childs's The Secret Knowledge of Water,” dalam The Journal of Ecocriticism, Vol. 2, No. 2. (Online), (http://ojs.unbc.ca/index.php/joe/article/view/129), diakses 2 Juli 2012.
Thompson, D. 1997. The End of Time: Faith and Fear in the Shadow of the Millenium. London: Minerva.
Tim Penyusun Balai Bahasa Jogjakarta. 2001. Kamus Basa Jawa: Bausastra Jawa. Jakarta: Kanisius.
Triyoga, Lucas Sasongko. 2010. Merapi dan Orang Jawa: Persepsi dan Kepercayaannya. Jakarta: Grasindo.
DOI: https://doi.org/10.37671/sb.v2i2.43
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Sirok Bastra

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jalan Pulau Bangka, Airitam, Pangkalpinang
Telepon: 0717-438455; Faksimile: (0717) 9103317
Pos-el: sirokbastra@kemdikbud.go.id