CITRA PEREMPUAN DALAM CERITA RAKYAT ASAL PULAU MADURA

Amir Mahmud

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan citra perempuan yang tersirat dalam cerita rakyat asal Pulau Madura dengan pedekatan feminisme. Metode deskripsi analisis digunakan untuk memecahkan masalah, mendeskripsikan, dan menganalisis data. Sumber data penelitian ini berupa tiga cerita rakyat yang mempresentasikan citra tokoh perempuan. Ada empat temuan citra perempuan dalam penelitian ini, yaitu tokoh perempuan berparas menarik dan pintar, tokoh perempuan yang menjadi teladan, tokoh perempuan religius, dan tokoh perempuan yang berani melakukan perubahan. Para tokoh perempuan dalam ketiga cerita rakyat tersebut memiliki berbagai persoalan hidup, seperti kekecewaan, keterbatasan peluang untuk maju, terpinggirkan, difitnah, dan tidak dihargai oleh keluarganya, yang telah membentuk pribadi mereka menjadi bijaksana dan tabah. Masyarakat memandang bahwa Potre Koneng, Ragapadmi, Rato Ebhu, dan Dewi Ratnadi sebagai tokoh ideal yang memiliki perjuangan, keberanian, pengorbanan, kecerdasan, dan ketekunan beribadah sehingga nama mereka dijadikan nama lembaga, tempat wisata, kuliner, judul cerita, dan nama kapal penyeberangan.

Keywords


citra, perjuangan, perempuan, feminisme, perubahan

Full Text:

PDF

References


Azhar, Iqbal Nurul. (2016). “Legenskap Masyarakat Bangkalan dan Unsur-Unsur Pembentukannya”, dalam Atavisme, Vol. 19, No. 2, Edisi Desember, hlm. 176–191.

-------. (2016). Morteka dari Madhura: Antologi Cerita Rakyat Madura, Edisi Kabupaten Bangkalan. Sidoarjo: Balai Bahasa Jawa Timur.

-------. (2017). Oreng Madhura: Keyakinan, Prinsip Hidup, dan Potensi Tersembunyinya. Yogyakarta: LKiS.

Azhar, Iqbal Njurul, Hani’ah, dan Erika Citra Sari H. (2019). Mozaik Careta dari Madhura: Antologi Cerita Rakyat Para Penghuni Pulau Madura. Malang: Inteligensia Media.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2017). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi V. Jakarta: Kemendikbud.

Budiman, Arief. (1982). Pembagian Kerja Secara Seksual: Sebuah Pembahasan Sosiologis tentang Peran Wanita di dalam Masyarakat. Cetakan Kedua. Jakarta: PT Gramedia.

Djamaris, Edwar. (1994). Sastra Daerah di Sumatra: Analisis, Tema, Amanat, dan Nilai Budaya. Jakarta: Balai Pustaka.

Fakih, Mansour. (1996). Analisis Gender & Transformasi Sosial. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Farhan, Irhami. (2015). “Bangsacara: Kisah Cinta Tak Lekang Waktu”, dalam kompasiana.com, diakses tanggal 17 Juni 2015, pukul 07:13.

Farhan, M. (2019). “Siapa Potre Koneng yang Makamnya di Geger, Bangkalan?”, dalam matamaduranews.com, diakses tanggal 8 Desember 2019, pukul 10:15.

Herlina. (2021). “Mengenal Kepribadian Potre Koneng, Ratu Keraton Sumenep, Madura”, dalam https//mubadalah.id, diakses tanggal 6 Desember 2021.

Lestari, Puji, Henman J. Waluyo, Kundharu Saddhono. (2018). “Peran Alam dalam Dikalahkan Sang Sapurba Ditinjau dari Perspektif Etika Lingkungan”, dalam Atavisme, 21 (2), hlm. 224–237.

Rahman, Diana Maulida. (2022). “Representasi Keselarasan Masyarakat Madura dalam Cerita Rakyat Madura: Kajian Antropologi Sastra”, Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal, Vol. 1, No. 2, hlm. 189–2006.

Ratna, Nyoman Kutha. (2004). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rifai, Mien Ahmad. (2007). Manusia Madura: Pembawaan, Perilaku, Etos Kerja, Penampilan, dan Pandangan Hidupnya Seperti Dicitrakan Peribahasanya. Yogyakarta: Nuansa Aksara.

Rosyad, Ulul. (2017). “Ragapadmi: Kisah Cinta dan Belapati”, dalam https//:www.aksara.com.

Santoso, Widjajanti M. (2011). Sosiologi Feminisme: Konstruksi Perempuan dalam Industri Media. Yogyakarta: PT LKis Printing Cemerlang.

Saputra, Buyung Ade dan Aryana Nurul Qarimah. (2022). “Interseksionalitas Perempuan dan Laki-Laki Bangsawan dalam Tula-Tula Mia Wakatobi”, Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal, Vol. 1, No. 2, hlm. 226–240.

Sihombing, Helda. (2021). “Memahami Makna Kepemimpinan yang Visioner dan Ciri-Cirinya”, dalam lifepal.co.id, diakses tanggal 11 Mei 2021.

Soegianto. (2003). Kepercayaan, Magi, dan Tradisi dalam Masyarakat Madura. Jember: Penerbit Tapal Kuda.

Sudaryanto dan Pranowo. (2001). Kamus Pepak Bahasa Jawa. Yogyakarta: Badan Pekerja Kongres Bahasa Jawa.

Sudikan, Setya Yuwana, Bambang Irawan, dan Suharmono Kasiyun. (1993). Nilai Budaya dalam Sastra Nusantara di Madura. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud.

Susanto, Dwi. (2015). Kamus Istilah Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Safe’i, Imam, Anang Santoso, dan Moch Syahri. (2021). “Citra Perempuan dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMA”, dalam Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, Vol. 6, No. 10, Oktober 2021, hal. 1535–1542

Saputro, Hanu Nano. (2008). “Analisis Efektivitas Kapal Penyeberangan Ujung-Kamal dengan Penambahan Ramdoor pada KM Joko Tole”, dalam library.itats.ac.id.

Wibisono, Bambang. (2007). “Perilaku dan Etos Kerja Perempuan Madura”, dalam Jurnal Srinthil, No. 013, Tahun 2007, hlm. 122–123.

Wiyoto, Ribut. (2019). “Kembangkan Wisata di Pulau Mandangin, Pemerintah Kucurkan Dana Rp40 Miliar”, dalam beritajatim.com, diakses tanggal 17 Desember 2019, pukul 21.55 WIB.




DOI: https://doi.org/10.37671/sb.v10i2.399

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Sirok Bastra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 
 
______________________________________________________________________________________________________________________________________________
 
Publisher and Copyright @Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung
Kompleks Perkantoran dan Permukiman Terpadu Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 
Jalan Pulau Bangka, Airitam, Pangkalpinang 
Telepon: 0717-438455; Faksimile: (0717) 9103317 
Pos-el: sirokbastra@kemdikbud.go.id