BEJANGKEP DALAM NOVEL JEJAK SAMALAS KARYA SAMSUL KAMAR
Abstract
Perkembangan zaman dan munculnya arus modernisasi menyebabkan masyarakat suku Sasak mulai kehilangan identitas. Berbagai kearifan lokal yang bersifat multikultural mulai hilang dari sisi sosiologis masyarakat setempat, salah satunya tradisi bejangkep. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prosesi bejangkep atau pernikahan dalam tradisi masyarakat suku Sasak yang terefleksi dalam teks novel Jejak Samalas karya Samsul Kamar melalui perspektif antropologi sastra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Data dalam penelitian ini berupa teks yang berorientasi pada rumusan masalah. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer berupa novel Jejak Samalas karya Samsul Kamar yang diterbitkan oleh Alinea Media Pustaka pada tahun 2020. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca dan catat. Instrumen dalam penelitian ini, yaitu penulis sendiri yang berorientasi pada penelitian tentang prosesi bejangkep dalam novel Jejak Samalas karya Samsul Kamar. Uji validitas data dalam penelitian ini menggunakan validitas semantis yang berorientasi pada kedalaman dan ketepatan proses interpretasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilalui dengan tahapan kategorisasi data, interpretasi, dan penarikan simpulan. Berdasarkan hasil analisis, terlihat bahwa dalam novel Jejak Samalas terefleksi prosesi bejangkep sebagai salah satu budaya masyarakat Sasak yang dimulai dari berayean, midang, merariq (maling, pisuke, sejati dan selabar, betikah), serta ngiring.
Kata kunci: bejangkep, Sasak, antropologi sastraKeywords
Full Text:
PDFReferences
Aini, Z. (2014). "Wujud Budaya Sasak dalam Novel Sesak Cinta di Tanah Sasak dan Implikasinya pada Pembentukan Karakter Siswa SMP". Skripsi. Mataram: Universitas Mataram.
Al-Ma’ruf, Ali Imron., dan F. N. (2017). Pengkajian Sastra: Teori dan Aplikasi. Surakarta: CV. Djiwa Amarta Press.
Amalia, A. R. (2017). "Tradisi Perkwainan Mearariq Suku Sasak di Lombok: Studi Kasus Integrasi Agama dengan Budaya Masyarakat Tradisional". Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Amilia, Fatma., et al. (2017). "Reinterpretasi Tradisi Merariq (Kawin Lari) sebagai Resolusi Konflik Adat: Studi Pemikiran Tokoh Agama dan Tokoh Adat di NTB". Schehemata, Vol. 6, No. 2, hlm. 167–183.
Endraswara, Suwardi. (2013). Metodologi Penelitian Antropologi Sastra. Yogyakarta: Ombak.
Endraswara, S. (2016). Metodologi Penelitian Ekologi Sastra Konsep, Langkah, dan Penerapan. Yogyakarta: CAPS.
Enninger, W. (1988). "The Social Construction of Past, Present and Puture in the Written and Oral Texts of the Old Order Amish: an Ethno-Semiotic Approach to Special Belief” (dalam Literary Anthropology: a New Interdisciplinary Approach to People, Signs and Literature, Fernand (pp. 195–256).
Fazalani, R. (2018). "Tradisi Bau Nyale Terhadap Nilai Multikultural Pada Suku Sasak". FON : Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Vol. 13, No. 2, hlm. 162–171.
Fitrianita, Titi., et al. (2018). "Perempuan Nyurlembang dalam Tradisi Merarik". Simulacra: Jurnal Sosiologi, Vol. 1, No. 2, hlm. 123–140.
Haq, Hilman Syahrial., dan Hamdi. (2016). "Perkawinan Adat Merariq Dan Tradisi Selabar Di Masyarakat Suku Sasak". Perspektif, Vol. 21, No. 3, hlm. 157.
Kamar, S. (2020). Jejak Samalas. Batam: Alinea Publishing.
Kholidi, A. H., et al. (2021). "Makna Tradisi Marariq Masyarakat Bangsawan Suku Sasak di Lombok". Palita: Jurnal of Social Religion Research, Vol. 6, No. 2, hlm. 99–116.
Ratna, I. N. K. (2011a). "Antropologi Sastra: Perkenalan Awal". Jurnal Metasastra, Vol. 4, No. 2, hlm. 150–159.
Ratna, I. N. K. (2011b). Antropologi Sastra Peranan Unsur-Unsur Kebudayaan dalam Proses Kreatif. Yogyakarta Pustaka Pelajar.
Rejeki, Sri., dan Hermawati. (2020). "Prosesi Adat Merarik Masyarakat Bangsawan dengan Masyarakat Biasa di Desa Sengkerang Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah". CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 8, No. 2, hlm. 91.
Teeuw, A. (2003). Sastera dan Ilmu Sastera. Yogyakarta: Pustaka Jaya.
Windiyarti, D. (2021). “Novel Burung Kayu Karya Niduparas Erlang: Representasi Budaya Masyarakat Tradisional Suku Mentawai yang Terkoyak.” Sirok Bastra, Vol. 9, No. 2, hlm. 167–184.
DOI: https://doi.org/10.37671/sb.v10i1.363
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Sirok Bastra

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jalan Pulau Bangka, Airitam, Pangkalpinang
Telepon: 0717-438455; Faksimile: (0717) 9103317
Pos-el: sirokbastra@kemdikbud.go.id