PENGETAHUAN REMAJA SUNDA PERKOTAAN TERHADAP ISTILAH AKTIVITAS DI DAPUR TRADISIONAL SUNDA (The Knowledge of Urban Sundanese Teenagers in Terms of Activities in Sundanese Traditional Kitchen)
Abstract
Perkembangan zaman yang berimbas pada perubahan berbagai aspek kehidupan sangat memengaruhi ditinggalkannya bahasa Sunda oleh generasi muda. Jika kenyataan tersebut terus terjadi, tidak menutup kemungkinan dalam beberapa generasi ke depan, bahasa Sunda akan punah. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah pengetahuan remaja Sunda perkotaaan terhadap kosakata istilah aktivitas rumah tangga di dapur tradisional Sunda. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan penguasaan remaja Sunda perkotaan terhadap kosakata istilah aktivitas rumah tangga di dapur tradisional Sunda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Sampel penelitian dipilih sebanyak 86 orang secara purposive sampling yang berasal dari wilayah Bandung Raya. Teknik analisis data menggunakan statistika deskriptif (crosstab). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja Sunda perkotaaan terhadap kosakata istilah aktivitas rumah tangga di dapur tradisional Sunda mencapai rata-rata 70.5814% sehingga dapat dikategorikan cukup. Terdapat sekelompok remaja Sunda di perkotaan yang mengetahui keseluruhan istilah aktivitas rumah tangga di dapur tradisional Sunda yang ditanyakan, tetapi ada juga kelompok remaja lainnya yang hanya mengetahui beberapa istilah.
The development of the times which impacted the changes in various aspects of life, significantly affected the abandonment of the Sunda language by the younger generation. If this fact continues, it is possible that in the next few generations, the Sunda language will become extinct. The problem discussed in this study is the knowledge of urban Sundanese teenagers in the vocabulary of the activities in Sundanese traditional kitchens. This study aims to reveal the mastery of urban Sundanese teenagers in terms of activities in Sundanese traditional kitchens. This study uses a quantitative approach with a survey method. 86 persons from Great Bandung areas were chosen purposively as the research samples. The data analysis technique used descriptive statistics (crosstab). The results showed that the knowledge of urban Sundanese teenagers in terms of household activities in Sundanese traditional kitchen reached an average of 70,5814% so it could be categorized as sufficient. There is a group of urban Sundanese teenagers who know all the terms of household activities in Sundanese traditional kitchens that asked, there is also another group of teenagers who only know a few.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (n.d.). KBBI. https://kbbi.kemdikbud.go.id/.
Bahasa, B. P. dan P. (n.d.). Bahasa di Provinsi Jawa Barat. https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Jawa Barat, diakses pada 18 Agustus 2021 pukul 07.47
Bencsik, A., Csikos, G., & Juhaz, T. (2016). Y and Z Generations at Workplaces. Journal of Competitiveness, 90 – 106. https://doi.org/10.7441/joc.2016.03.06, diakses pada 18 Agustus 2021, pukul 08.06 WIB.
Chaer, A. dan L. A. (2010). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Rineka Cipta.
Danabrata, R. (2006). Kamus Basa Sunda. Kiblat Buku Utama.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Dasar Pertama. (2017). Panduan Penilaian Untuk Sekolah Menengah. Ditjen Dikdasmen Kemendikbud.
Irwanto. (1994). Psikologi Umum. PT. Gramedia Pustaka Umum.
Junawaroh, S. (2020). "Sikap Bahasa Kaum Muda Sunda Brebes". Jurnal AKRAB JUARA, V.
Kemenkes, P. D. dan I. (2017). Situasi Kesehatan Reproduksi remaja. Pusdatin.
Khotimah Husnul, A., Nadila Khafian, A., & Fakhira, S. (2020). "Sikap Bahasa dan Pemilihan Bahasa Siswa Sma di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung terhadap Bahasa Sunda." Dalam Seminar Internasional Riksa Bahasa, http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa.
Kridalaksana, H. (2007). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Gramedia Pustaka Utama.
Kurnia, A. (2008). Pewarisan Budaya Sunda. https://malamtadi.wordpress.com/2008/09/01/pewarisan-budaya-sunda/, diakses pada 18 Agustus pukul 09.17. WIB.
Lauder, M. (2004). "Optimalisasi Bahasa Indonesia Berbasis Korpus Linguistik," Makalah Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia XXVI, Universitas Muhammadiyah, Poerwokerto 4--5 Oktober 2004.
Lauder. (2012). “The Role of Media and ICT in Safeguarding and Promoting Language Diversity in Asia and Europe.” dalam The 1st ASEM Language Diversity Forum, Jakarta, 4--5 September 2012. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mahsun. (2005). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, Metode, dan Tekniknya. PT Raja Grafindo Persada.
Nugraha, T., Dclara, N., & Hervinda Hellen. (2020). "Pemilihan dan Sikap Bahasa Remaja Penutur Jati Sunda Dialek Banten di Kecamatan Carita Pandeglang Banten." Dalam Seminar Internasional Riksa Bahasa, http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa.
Santrock. (2006). Live Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Erlangga.
SIL Internasional. (2001). Languages of Indonesia. SIL International, Indonesia Branch.
Sobarna. (2007). Bahasa Sunda sudah di Pintu Kematiankah? Makara: Sosial Humaniora, 11.
Sumantri, D. (1985). Kamus Sunda-Indonesia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
DOI: https://doi.org/10.37671/sb.v9i2.316
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Sirok Bastra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jalan Pulau Bangka, Airitam, Pangkalpinang
Telepon: 0717-438455; Faksimile: (0717) 9103317
Pos-el: sirokbastra@kemdikbud.go.id