NILAI PROFETIK DALAM NOVEL MUHAMMAD: LELAKI PENGGENGGAM HUJAN KARYA TASARO GK (STRUKTURAL SEMIOTIK) (The Prophetic Value in the Novel Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan by Tasaro G.K. [Structural Semiotic])

Muhammad Jalalludin, Zuriyati Zuriyati, Ninuk Lustyantie

Abstract


Novel Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan karya Tasaro G.K. menceritakan dua kisah, yakni kisah Nabi Muhammad saw. dan kisah seorang lelaki Persia bernama Kashva. Dikisahkah bahwa Kashva pergi mencari lelaki yang kelahirannya telah dijanjikan oleh banyak kitab suci sebagai nabi baru yang akan membawa rahmat manusia dan semesta alam. Di tengah-tengah kisah pencarian itulah terselip kisah Nabi Muhammad Saw. Dari kisah-kisah tersebutlah tersimpan pesan profetik berupa nilai humanisasi (amar ma’ruf), nilai liberasi (nahi munkar), dan transendensi (tu’minu billah). Penelitian ini membahas ketiga nilai profetik tersebut dengan tinjauan struktural semiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai profetik dalam novel Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan karya Tasaro G.K. ditinjau dari struktur novel dan semiotik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi model Philipp Mayring kategori deduktif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya nilai profetik yakni nilai humanisasi, nilai liberasi, dan nilai transendensi yang begitu melekat sesuai dengan realitas Al Quran sebagai sumber utama ilmu pengetahuan. Selain itu, banyak sekali pengetahuan adab dan karakter yang tercermin dari ketiga nilai profetik yang baik diterapkan di sekolah sebagai suatu bentuk ekspresi dari upaya penanaman karakter pada siswa.

 

The novel of Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan by Tasaro G.K. tells two stories, the story of the Prophet Muhammad and the story of a Persian man named Kashva. It is said that Kashva went to find a man whose birth was promised by many scriptures as a new prophet who would bring grace to mankind and all the universe. In the middle of the search story, the story of the Prophet Muhammad was tucked. From these stories, prophetic messages are stored in the form of the value of humanization (amar ma'ruf), the value of liberation (nahi munkar), and transcendence (tu'minu billah). This study discusses the three prophetic values with a semiotic structural review. This study aims to determine the prophetic value in the novel Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan by Tasaro G.K. in terms of the novel and semiotic structure. This study used a qualitative approach with the content analysis method of the deductive Philipp Mayring model. The results of this study indicate that there are three prophetic values namely, the value of humanization, the value of liberation, and the value of transcendence which is so inherent in accordance with the reality of the Al-Quran as the main source of knowledge. In addition, there is a lot of knowledge of manners and character which is reflected in the three good prophetic values applied in schools as a form of expression of efforts to cultivate character in students.


Keywords


novel of Muhammad; prophetic value; structural; semiotic; character

Full Text:

PDF

References


Arum, K. (2018). Pengembangan Pendidikan Agama Islam Berbasis Sosial Profetik (Analisis Terhadap Pemikiran Kuntowijoyo) The Development of Prophetic-Social Based Islamic Education ( Analysis towards The Kuntowijoyo Thought ). Millah: Jurnal Studi Islam, 17(2), 177–196. https://doi.org/10.20885/millah.vol17.iss2.art2

Efendi, A. (2012). Realitas Profetik dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El-Shirazy. LITERA, 11(1), 72–82.

Fuadi, H. (2016). Aktualisasi Nilai-nilai Profetik Kuntowijoyo di dalam Pendidikan (Studi Kasus di SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen). Tajdida: Jurnal Pemikiran Dan Gerakan Muhammadiyah, 14(2), 18–30. http://journals.ums.ac.id/index.php/tajdida/article/view/5273

Hilmy, M. (2012). Islam Profetik : Substansiasi Nilai-nilai Agama dalam Ruang Publik. Yogyakarta: Kanisius.

Kuntowijoyo. (2013). Maklumat Sastra Profetik: Kaidah Etika dan Struktur Sastra. Yogyakarta: Multi Presindo.

Kuntowijoyo. (2017). Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Lustyantie, N. (2016). Simbol-simbol Dongeng Prancis. Depok: Banana.

Masduki, M. (2011). Prophetic Education: Recognising the Idea of Kuntowijoyo’s Prophetic Social Science. Madania, 1(1), 49–75. ejournal.uin-suska.ac.id

Miftahulloh. (2017). Pendidikan Profetik Perspektif Moh. Roqib dan Implikasinya dalam Rekonstruksi Pendidikan Islam Integratif [Institut Agama Islam Negeri Purwokerto]. http://repository.iainpurwokerto.ac.id/2996/1/MIFTAHULLOH_PENDIDIKAN PROFETIK PERSPEKTIF MOH. ROQIB DAN IMPLEMENTGASINYA DALAM REKONSTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM INTEGRATIF.pdf

Nurgiyantoro, B. (2015). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Zaimar, O. K. S. (2014). Semiotika dalam Analisis Karya Sastra. Depok: Komodo Books.

Zuriyati. (2015). Sastra Islami Kontemporer Najîb al-Kilânî dalam Memahami Manusia. ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, 5(2), 326. https://doi.org/10.15642/islamica.2011.5.2.326-338




DOI: https://doi.org/10.37671/sb.v9i1.277

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Sirok Bastra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 
 
______________________________________________________________________________________________________________________________________________
 
Publisher and Copyright @Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung
Kompleks Perkantoran dan Permukiman Terpadu Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 
Jalan Pulau Bangka, Airitam, Pangkalpinang 
Telepon: 0717-438455; Faksimile: (0717) 9103317 
Pos-el: sirokbastra@kemdikbud.go.id