RELIGIOSITAS MASYARAKAT TIONGHOA DALAM CERPEN DI MAJALAH STAR WEEKLY, LIBERAL, DAN PANTJAWARNA TAHUN 1954—1956

Dea Letriana Cesaria

Abstract


Sastra Peranakan Tionghoa adalah karya sastra dalam bahasa Indonesia yang dihasilkan oleh orang Tionghoa yang dilahirkan di Indonesia. Seusai Perang Dunia II, sastra peranakan tetap berkembang. Bentuknya bukan lagi novel tetapi cerpen. Namun, berbeda dengan keadaan sebelum Perang Dunia II, pada zaman Pasca-Perang itu tidak lagi terdapat majalah seperti Tjerita Romans atau Penghidoepan. Kebanyakan karya dimuat dalam majalah-majalah umum atau berita, seperti Star Weekly, Liberal, dan Pantjawarna. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat kontribusi majalah Star Weekly, Pantjawarna, dan Liberal pada tahun 1950-an terhadap publikasi karya penulis Tionghoa. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerpen dalam majalah Star Weekly, Liberal, dan Pantjawarna menggambarkan religiositas masyarakat Tionghoa dalam menjalani kehidupan yang multikultural di Indonesia. Konsep kemanusiaan dalam ajaran Konghucu erat kaitannya dengan konsep Tepa Sarira dalam kebudayaan Jawa.

 

Chinese Literature is literary works in Indonesian produced by Chinese people who were born in Indonesia. After World War II, peranakan literature continued to flourish. The form is no longer a novel but a short story. However, in contrast to the situation before World War II, the Post-War era there were no magazines anymore, such as Tjerita Romans or Penghidoepan. Most of his work is published in public magazines or news, such as Star Weekly, Liberal, and Pantja Warna. The purpose of this study is to look at the contributions of Star Weekly, Pantja Warna and Liberal magazines in the 1950s to the publication of works by Chinese writers. The method used is qualitative and descriptive methods. The results showed that short stories in Star Weekly, Liberal, and Pantjawarna, magazines illustrate the religiosity of the Chinese community in leading a multicultural life in Indonesia. The concept of humanity in Confucianism is closely related to the concept of Tepa Sarira in Javanese culture.


Keywords


religiositas; cerpen; majalah Tionghoa

Full Text:

PDF

References


Abshar, Ulil. (2016). “Pengemis dan Salawat Badar: Hubungan antara Pengarang, Media, dan Karya” dalam Dialektika Vol.3, No.2. Hal. 201—215.

Hartono, Chris. (1974). Ke-Tionghoaan dan Kekristenan. Jakarta: Penerbit BPK Gunung Mulia.

Hidayat, Z.M. (1993). Masyarakat dan Kebudayaan Cina di Indonesia. Bandung: Penerbit Tarsito.

Kartodirdjo, Sartono, Marwati Djoened Poesponegoro, dan Nugroho Notosusanto. (1976). Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Koentjaraningrat. (1977). Lahirnya Konsesi Asimilasi. Jakarta: Penerbit Yayasan Tunas Bangsa.

Lasiyo, dkk. (1995). Konfusianisme di Indonesia. Pergulatan Mencari Jati Diri. Yogyakarta: Penerbit INTERFIDEI.

Magnis Suseno, Franz. (1988). Etika Jawa. Jakarta: PT Gramedia.

Pitoyo, Amrih. (2008). Ilmu Kearifan Jawa. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

Rosidi, Ajip. (1986). Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia. Bandung: Binacipta.

Ruth, T. McVey. (2011). “Kasus Tenggelamnya Sebuah Dasawarsa” dalam Antara Daerah dan Negara: Indonesia Tahun 1950-an Pembongkaran Narasi Besar Integrasi Bangsa. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia; KITLV-Jakarta.

Damono, Sapardi Djoko. (1978). Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Sita van Bemmelen dan Ramco Raben. (2011). “Sejarah Daerah Tahun 1950-an dan Dekonstruksi Narasi Besar Integrasi Nasional” dalam Antara Daerah dan Negara: Indonesia Tahun 1950-an Pembongkaran Narasi Besar Integrasi Bangsa. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia; KITLV-Jakarta.

Suryadinata, Leo. (1996). Sastra Peranakan Tionghoa Indonesia. Jakarta: Grasindo.

Tanggok, M. Ikhsan. (2000). Jalan Keselamatan Melalui Agama Konghucu. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

________________. (2005). Mengenal Lebih Dekat Agama Konghucu di Indonesia. Jakarta: Pelita Kebajikan.

Tu Wei-Ming. (2005). Etika Konfusianisme. Terjemahan Zubair. Jakarta: Penerbit Teraju PT Mizan Publika.




DOI: https://doi.org/10.37671/sb.v8i1.205

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Sirok Bastra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 
 
______________________________________________________________________________________________________________________________________________
 
Publisher and Copyright @Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung
Kompleks Perkantoran dan Permukiman Terpadu Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 
Jalan Pulau Bangka, Airitam, Pangkalpinang 
Telepon: 0717-438455; Faksimile: (0717) 9103317 
Pos-el: sirokbastra@kemdikbud.go.id