KEBERAGAMAN MOTIF DALAM CERITA RAKYAT ULAR RENGGIONG DAN PUTRI GUNUNG LABU DARI BELITUNG TIMUR: ANALISIS MOTIF MODEL STITH THOMPSON
Abstract
Kabupaten Belitung Timur yang masuk ke wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung me miliki kekayaan budaya sastra lisan, khususnya cerita rakyat yang belum banyak dikaji. Selain cerita rakyat, wilayah ini juga kaya akan pantun, syair, mantra, juga peribahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keberagaman motif cerita rakyat dalam dua legenda, yakni “Ular Renggiong” dan “Putri Gunung Labu” berdasarkan klasifikasi Motif Indeks Stith Thompson. Kajian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Kedua cerita menggambarkan kondisi sosial budaya masyarakat Melayu Belitung yang masih sangat kental menjaga tradisi dan adat dalam kehidupan. Setelah dianalisis, didapatkan hasil cerita “Ular Renggiong” memiliki sembilan motif, sementara “Putri Gunung Labu” memiliki 15 motif. Hal ini menandakan keberagaman motif cerita rakyat yang ada di wilayah Belitung Timur.
East Belitung Regency in Bangka Belitung Province has it cultural richness includes diversity in anything that has to do with how people live. This region has it oral literary culture, especially folklore like folktale, pantun, syair, mantras, as well as proverbs. This study is focused on the motifs in the folktale. This research aimed to describe the motifs of the folktale "Ular Renggiong" and "Putri Gunung Labu" based on Thompson motif index classification. This research is a qualitative research using descriptive analysis method. Both folktale showed the socio-cultural conditions of the Belitung’s people who are still very strong in maintaining traditions and customs in life. The story of "Ular Renggiong" has 9 motives while "Putri Gunung Labu" has 15 motifs based on the Thompson Index Motif theory. This indicates the diversity of folktale motifs in the East Belitung region.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aliana, Zainal Arifin, dkk. (1992). Sastra Lisan Bahasa Melayu Belitung. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ashlima, D.L. (2014). “Snake and Serpent Husbands; Folktales of Type 433C and related stories,” dalam https://www.pitt.edu/~dash/snake.html#girlandsnake, diakses 30 April 2020 pukul 11.09 WIB.
Chatman, Seymour. (1975). “Towards a Theory of Narrative,” New Literary History, Vol. 6, No. 2, On Narrative and Narratives, hlm. 295—318. Diakses 29 Mei 2020 pukul 05.12 WIB https://www.jstor.org/stable/468421?read-now=1&seq=23#page_scan_tab_contents
Creany, Anne Drolet. (2013). “Who is the beast? The portrayal of animals in multicultural folklore,” Journal of the European Teacher Education Network, Vol. 8. Hlm. 25—34.
Crews, Judith. (2003). “Forest and tree symbolism in folklore,” dalam https://www.researchgate.net/publication/293528023_Forest_and_tree_symbolism_in_folklore_published_in_UNASYLVA_an_international_journal_of_forestry_and_forest_industries_published_by_the_Forestry_Division_of_the_Food_and_Agriculture_Organization_of_th diakses 2 Mei 2020 pukul 10.00 WIB.
Dahm, Murray. (2020). “No weapon could bite him- Magic weapons and armour in the middle ages,” dalam https://www.academia.edu/31016886/No_weapon_could_bite_him_Magic_weapons_and_armour_in_the_middle_ages diakses 2 Mei 2020 pukul 06.27.
Danandjaja, James. (1984). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Danisova, Nikola. (2018). “Animal transformation as a deserve punishment in archnarratives,” Jurnal Ars Aeterna, Vol. 10, No. 2, hlm. 18—31, dalam https://www.researchgate.net/publication/331122559_Animal_transformation_as_a_deserved_punishment_in_archnarratives diakses 1 Mei 2020 pukul 05.16 WIB.
Herawati, Yudianti. (2019). “Cerita Rakyat ‘Aji Batara Agung Dewa Sakti’ dan ‘Putri Karang Melenu’ dari Kutai Kartanegara (Kajian Motif Indeks Thompson). Jurnal Jentera Vol. 7, No. 1, hlm 48—66.
Ibrahim dkk. (2015). “Kajian Sastra Lisan Bangka Belitung,” laporan penelitian tidak diterbitkan. Pangkalpinang: Dinas Kebudayaan dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Imelda. (2015). “Perbandingan Cerita Rakyat Si Kelingking (Jambi dan Bangka Belitung)”, Jurnal Madah Vol. 6, No. 1, hlm. 101—112.
Isral, Larsi de (Ed). (2018). Cerita Rakyat dari Belitung Timur. Manggar: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur.
Kimball, Melanie A. (1999). “From Folktales to Fiction: Orphan Characters in Children’s Literature,” Library Trends, Vol. 47, No. 3, hlm 558—578.
Limerov, Pavel F. (2020), “Forest Myths: A Brief Overview of Ideologies Before St. Stefan,” dalam https://www.folklore.ee/folklore/vol30/limerov.pdf diakses pada 2 Mei 2020, pukul 05.51 WIB.
Nunez, Eloy Martos, dkk. (2015). “The Serpent as a Pan-Mediterranean Myth”, Mediterranean Journal of Social Sciences, Vol. 6, No. 4, hlm. 422—431.
Riana, Derri Ris. (2017). “Pemaknaan Motif Tabu dalam Cerita Rakyat di Wilayah Bekas Kerajaan Mulawarman, Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia,” Jurnal Aksara, Vol. 29, No. 2, hlm. 197—209.
Sarman. (2014). “Mitos dalam Cerita Bukit Tambun Tulang,” Jurnal Sirok Bastra, Vol. 2, No. 1, hlm. 17—24.
_______. (2016). “Representasi Kearifan Lokal Masyarakat Belitung dalam Cerita Keramat Pinang Gading,” Jurnal Sirok Bastra, Vol. 4, No. 2, hlm. 153—160.
_______. (2017). “Analisis Struktur Aktan dan Fungsional Dongeng Batu Karang Seribu,” Jurnal Sirok Bastra, Vol. 5, No. 1, hlm. 65—71.
_______. (2019). “Cerita Batu Bagga dan Batu Balai: Sebuah Kajian Struktural Sastra Bandingan,” Jurnal Sirok Bastra, Vol. 7, No. 1, hlm. 1—8.
Suardi, Enrico. (2012). “The Kindness of Strangers in the face of Child Abandonment,” dalam https://www.psychiatrictimes.com/child-adolescent-psychiatry/kindness-strangers-face-child-abandonment, diakses 4 Mei 2020 pukul 11.19 WIB.
Taum, Yoseph Yapi. (2011). Studi Sastra Lisan: Sejarah, Teori, Metode, dan Pendekatan Disertai Contoh Penerapannya. Yogyakarta: Penerbit Lamalera.
Thompson, Stith. (1946). The Folktale. New York: The Dryden Press.
_____________. (1958). Motif Index of Folk Literature; A Classification of Narrative Elements in Folktales, Ballads, Myths, Fables, Medieaval Romances, Exempla, Fabliaux, J est-Books, and Local Legends revised edition. Copenhagen: Rosenkilde and Bagger.
Wake, Staniland. (2020). “The Origin or Serpent-Worship” dalam https:/www.jstor.org/stable/284145, diakses pada 30 April 2020 pukul 03.28 WIB.
DOI: https://doi.org/10.37671/sb.v8i1.199
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Sirok Bastra

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jalan Pulau Bangka, Airitam, Pangkalpinang
Telepon: 0717-438455; Faksimile: (0717) 9103317
Pos-el: sirokbastra@kemdikbud.go.id