PEMERTAHANAN BAHASA BALI DALAM PARODI “HAI PUJA”

Ni Nyoman Ayu Suciartini

Abstract


Berkembangnya teknologi memberi pengaruh tersendiri bagi pemakaian bahasa, terutama bahasa daerah. Bahasa Bali sebagai bahasa ibu atau bahasa daerah harus terus produktif dan dikenalkan dengan cara-cara kekinian untuk tetap bertahan pada generasi milenial. Kemunculan saluran Youtube dalam bentuk parodi “Hai Puja” penting diapresiasi sebagai salah satu media pemertahanan bahasa Bali. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan kalimat berbahasa Bali dalam video parodi “Hai Puja” yang telah ditonton ribuan masyarakat sebagai salah satu media yang memiliki kedudukan strategis dan potensial dalam usaha pembinaan serta pengembangan bahasa Bali sejak usia dini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiolinguistik, yaitu teori pergeseran dan pemertahanan bahasa. Metode yang digunakan adalah metode simak, metode cakap, dan metode wawancara. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada faktor sosiolinguistik yang memengaruhi pemertahanan bahasa Bali dalam parodi “Hai Puja” ini, yaitu (1) loyalitas terhadap bahasa Ibu, (2) sikap bahasa golongan muda, serta (3) penggunaan media sosial yang sesuai dengan perkembangan zaman.


Keywords


Hai Puja; pemertahanan bahasa Bali

Full Text:

PDF

References


Rajistha, Adi. (2016). Beblabadan Bahasa Bali dalam Perspektif Ekolinguistik. Denpasar: Jurnal Retorika.

Alwasilah, A. Chaedar. (1993). Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. (2004). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Crystal, David. (2003). Language Death. New York: Cambridge University Press.

Dhana, I Nyoman. (1994). Pembinaan Budaya dalam Keluarga Daerah Bali. Jakarta

Dirgeyasa, I Wayan. (2016). “Potret Penggunaan Bahasa Bali bagi Komunitas Bali di Kota Medan”. Medan: Unika Atma Jaya.

Eny Parwati, Sang Ayu Putu. (2011). Kebertahanan Bahasa Bali Komunitas Remaja Kuta, Badung. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Kunjana Rahardi. “Urgensi Memakai Bahasa Sendiri,” dalam Harian Jogja, 23 Juli 2008.

Mahsun. (2007). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Miles, M. & Huberman, A.M. (1992). Analisis Data Kualitatif, diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Nancy, Hornberger (Ed.). (2006). Language Loyalty, Continuity and Change. Toronto: Multilingual Matters Ltd.

Partana, Paina dan Sumarsono. (2004). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda bekerja sama dengan Pustaka Pelajar.

Suastra, I.M. (2002). “Categorisation of Balinese Speech Levels,” dalam Austronesia: Bahasa, Budaya, dan Sastra. Denpasar: CV. Bali Media Adhikarsa.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Suhardi, B. (1996). “Sikap Bahasa: Suatu Telaah Eksploratif atas Sekelompok Sarjana dan Mahasiswa di Jakarta”. Depok: Fakultas Sastra UI.

Sumarsono. (2011). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sumarsono dan Paina Partana. (2002). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Penerbit Sabda.

www.ui.edu. “Ayip Rosidi dan Kepunahan Bahasa Daerah,” diakses tanggal 2 Februari 2018.




DOI: https://doi.org/10.37671/sb.v6i1.112

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Sirok Bastra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 
 
______________________________________________________________________________________________________________________________________________
 
Publisher and Copyright @Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung
Kompleks Perkantoran dan Permukiman Terpadu Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 
Jalan Pulau Bangka, Airitam, Pangkalpinang 
Telepon: 0717-438455; Faksimile: (0717) 9103317 
Pos-el: sirokbastra@kemdikbud.go.id