PEMBENTUKAN KATA DALAM BAHASA TALONDO

Mardi Nugroho

Abstract


Di Mamuju, Sulawesi Barat terdapat bahasa Talondo. Jumlah penuturnya sangat minim, yaitu 400 orang (Lewis, 2009:448). Tingkat vitalitasnya ialah mengalami kemunduran (Aritonang, 2014). Bahasa yang jumlah penuturnya sangat minim dan tingkat vitalitasnya mengalami kemunduran selayaknya diprioritaskan untuk didokumentasikan. Salah satu langkah dalam mendokumentasikan suatu bahasa ialah menyusun strukturnya. Penelitian ini berusaha menemukan bagian kecil dari struktur bahasa Talondo, yaitu pembentukan kata. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, teknik rekam, serta teknik simak dan catat. Analisis data dilakukan dengan metode distribusional (dengan teknik urai unsur terkecil, teknik pergantian, dan teknik ekspansi) serta metode padan (dengan teknik referensial). Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada tiga macam cara pembentukan kata dalam bahasa Talondo, yaitu afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan. Pembentukan kata dengan afiksasi terdiri atas pembentukan kata dengan prefiksasi, konfiksasi, infiksasi, dan sufiksasi. Pembentukan kata dengan reduplikasi terdiri atas reduplikasi murni, reduplikasi sebagian, dan reduplikasi yang berkombinasi dengan afiksasi.


Keywords


pembentukan kata; bahasa; Talondo

Full Text:

PDF

References


Aritonang, Buha. 2014. “Bahasa Terancam Punah: Kajian Vitalitas Bahasa Talondo di Sulawesi Barat”, Laporan Penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Ba’dulu, Abdul Muisdan Herman. 2010. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta.

Collins, James T. 2006. “Bahasa Daerah yang Terancam Punah: Tinjauan di Maluku dan Kalimantan”, Makalah Seminar Pelestarian Bahasa Daerah, Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 9 Desember.

Katubi dan Thung Julan. 2014. Vitalitas Etnolinguistik dan Agen Pemertahanan Bahasa Kui di Alor, Nusa Tenggara Timur. Jakarta: PT Gading Inti Prima.

Lauder, Multamia R.M.T. 2006. “Revitalisasi Bahasa Minoritas”, Makalah Seminar Pelestarian Bahasa Daerah, Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 9 Desember

Lewis, M. Paul (Editor). 2009. Ethnologue Languages of the World. Dallas: SIL International.

Patji, Abdul Rachman (Editor). 2014. Bahasa, Kebudayaan, dan Pandangan tentang Kebahasaan Masyarakat Etnik (Lokal) Kafoa di Alor, Nusa Tenggara Timur. Jakarta: LIPI Press.

Palupi, Dian, Marida G. Siregar, dan Buha Aritonang. 2014. “Bahasa Terancam Punah: Fonologi dan Leksikon Bahasa Talondo”, Laporan Penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Rumbrawer, Frans. 2006. “Renungan Singkat tentang Kepunahan Aneka Bahasa Daerah di Tanah Papua”, Makalah Seminar Pelestarian Bahasa Daerah, Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 9 Desember.

Subroto, D. Edi. 1992. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sunendar, Dadang. 2017. “Potensi Bahasa Daerah sebagai Pemerkaya Bahasa Indonesia”, Makalah Seminar Nasianal Bahasa Ibu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 22 Februari.

Verhar, J.W.M. 2006. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.




DOI: https://doi.org/10.37671/sb.v5i2.102

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Sirok Bastra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 
 
______________________________________________________________________________________________________________________________________________
 
Publisher and Copyright @Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung
Kompleks Perkantoran dan Permukiman Terpadu Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 
Jalan Pulau Bangka, Airitam, Pangkalpinang 
Telepon: 0717-438455; Faksimile: (0717) 9103317 
Pos-el: sirokbastra@kemdikbud.go.id